Hai, kamu ! sesosok
anak manusia yang melangkah dan terus melangkah lima tahun lalu. Disini
sekarang kamu berdiri diatas mimpi-mimpi yang kamu tanam, kamu rawat dengan
sepenuh hati, dan pada akhirnya berbuah manis.
Ingatkah
kamu, ketika dulu kamu bersenda gurau bersama kawan-kawan sekolah bahwa kamu
ingin menjadi ini, itu, dan banyak lagi. Kamu seperti balon gas yang
berwarna-warni dan siap berpetualang kemana saja, mencari jati diri.
Berbanggalah karena memiliki semangat hidup yang tinggi ! Kamu membuat list of 100 dreams, dan melanjutkan
KULIAH DI LUAR NEGERI menjadi huruf kapital di lembar area bebas coret di kamar
bahkan hidup di otak kamu semenjak itu.
Kamu yang
dulu hampir putus asa mempersiapkan segalanya, belajar sampai larut malam,
merasa tak mampu belajar bahasa asing, membaca buku-buku tebal, melewatkan
waktu setahun masa remajamu untuk mencari tahu beasiswa, bahkan mendapat ejekan
bahwa kamu tidak realistis, yang katanya orang nilai raport bangku SMA kamu
yang biasa-biasa saja dan tak mungkin melanjutkan kuliah karena beasiswa
apalagi ke luar negeri ! Tapi ingatkah dua kata yang kamu bisikan ke hati
kecilmu dulu ? jenius imajinatif. Lima tahun lalu, kepada semua orang kamu
berkata kamu memang bukan bahkan tak mau jadi orang pintar, namun mereka tak
mengerti jalan pikiranmu yang sebenarnya ingin menjadi seorang yang jenius
imajinatif. Anjing menggonggong, kafilah
tetap berlalu, kamu percaya dimanapun kamu berada akan selalu sama, kecuali
kamu yang berubah.
Setahun lalu
semua temanmu telah resmi memakai toga dan bergelar sarjana, tapi hari ini
adalah hari terbaik yang berisi sejarah cerita perjuanganmu yang terungkap
dengan baju kelulusan yang dikenakan sekarang.
Inilah
sederet pengalaman tak terlupakan itu, siapkah kamu medengarnya ?
Mendapatkan banyak teman dari berbagai negara
Ingat
bagaimana hari pertama kamu berkenalan dengan teman-teman dari berbagai negara
? memperkenalkan diri kamu di kelas ?
dimana kamu kesulitan memahami mereka karena aksen yang berbeda-beda, hingga
kamu pernah miskomunikasi dengan temanmu. Tapi sekarang kamu sudah terbiasa,
kamu hebat !
Memahami arti toleransi beragama
Kamu yang
dulu terbiasa menjadi mayoritas tiba-tiba menjadi minoritas yang membuat kamu
semakin menghargai perbedaan. Membuat kamu menjadi kepribadian yang tangguh.
(http://theodysseyonline.com/author/caitlinshanno)
Memahami betapa kerasnya hidup mandiri
Jauh dari
orang tua, kamu terbiasa masak, mencuci, mengatur jadwal sendiri, bahkan bangun
pagi tanpa digedor-gedor orang tua.
Merindukan omelan orang tua
Kamu dituntut
untuk mengatur waktu sebaik mungkin dan selalu berperilaku baik, karena kamu
ingat semua pesan-pesan orang tua sebelum kamu pergi. Bahkan kamu sangat
merindukan semua omelan baik orang tua kamu dulu.
( http://hobosheek.tumblr.com/)
Hidup tak melulu soal kerja keras
Betapa
kerasnya mengejar ilmu di negeri orang, membuatmu kreatif mencari tempat wisata
untuk mengisi liburan semester. Hidup tak melulu bicara kerja keras, kadang
kala jiwa dan raga kamu butuh istirahat dan waktu sejenak menikmati keindahan
alam bersama teman-temanmu, sama ketika sudah memiliki keluarga, anak-anak kamu
butuh waktu kebersamaan. Travel now or never !
Kamu siap bersaing Internasional
Dengan
berbagai ilmu yang sudah kamu dapat di bangku kuliah, kamu siap menghadapi
dunia kerja internasional, menghadapi berbagai ras, bahasa, dan watak yang
berbeda-beda.
Makin cinta negara asal
Rasa banggamu
bertambah berkali lipat ketika ditanya
darimana asal negaramu.
Untukmu, diriku,
aku sangat berterima kasih dan bangga atas keberanianmu lima tahun lalu untuk
mengejar ilmu setinggi langit dan berani go
international. Aku akan menunggu cerita lanjutan petualanganmu selanjutnya.
Comments
Post a Comment