MINI LIPUTAN REKA RUPA RASA : “Garis yang tak melulu lurus dan proporsional warna yang belum hadir secara nyata”
MINI LIPUTAN
REKA RUPA RASA
“Garis yang tak melulu lurus dan
proporsional warna yang belum hadir secara nyata”
Sebuah
festival ilustrasi dan pasar seni tentang perjalanan perubahan bentuk ilustrasi
dari masa ke masa dan merayakan imajinasi. Acara ini berakhir pada minggu
kemaren 19/08/18 di Dialogue Arts space, Kemang Selatan 99A sejak 20 juli 2018
lalu.
“Apa yang diungkap kata sangat terbatas,
tetapi rupa bisa meninggalkan rasa yang mendalam.”
Dari
tema pameran, manusia menerka apa yang mereka lihat, dengar dari proses cipta,
rasa, dan karsa. Lalu manusia ingin menyampaikannya kepada manusia lainnya.
Agar wujud pemikirannya bisa dilihat, tertuanglah dalam bentuk rupa yakni karya
ilustrasi. Dengan begitu seseorang yang berbeda bahasa, suku, rasa tau
perbedaan apapun bisa saja sama menangkap makna dari sebuah visualisasi wujud rupa
tersebut.
Pada
secarik pamflet yang tertera di galeri, tertulis :
“lewat
sejarahnya yang panjang tidak bisa dilupakan, ilustrasi berperan penting
sebagai penghubung berbagai disiplin dan sebagai medium menjelaskan informasi
sehingga bisa dikatakan bahwa
ilustrasi memiliki fungsi sosial yang
lepas dari agenda intelektual para elitis. Oleh karena itu, pameran ini
bertujuan untuk menggambarkan kekayaan bentuk ilustrasi dengan menampilkan
proses berpikir dan eksperimen estetis dalam praktek yang mendukung bidang
disiplin lain dalam menyampaikan pesan umum yang bisa dipahami oleh sebagian
besar orang, bukan melulu objek berfigur indah yang tidak reflektif dan
dijangkiti komersialisme (Chwast & Heller, 2008) karena di dalamnya bisa
dilihat luasnya spectrum bidang ilustrasi.
Dari kalimat di atas, menjelaskan
bahwa media ilustrasi, teknik, pola berpikir yang mendasari terbentuknya rupa
itu terus berkembang dari zaman ke zaman.
Dalam acara ini, ada 13
ilustrator dalam pameran, 2 orang untuk proyek ilustrasi dan 21 orang pada wall of illustration.
Kalau ditanya, karya mana favorit
aku? Semua. Karena menurut aku semua karya itu bagus. Tapi kalau tingkat
favorit dibagi berdasarkan kategori, pertama berdasarkan warna yakni karya Yeji
Yun (@seeouterspace) dan Citra Marina (@marinaesque). Alasannya? Permainan
warna dari karya mereka sangat berani, seperti percampuran pink terang dengan
kuning pada Yeji yun dan Oranye ke biru pada Citra Marina itu menurut aku susah.
Kedua, berdasarkan keberanian
menyampaikan pesan dengan makna denotasi, bisa dibilang karya ini sangat
idealis yaitu karya Kendra Paramita (@kendraparamita) seorang Visual
Journalist. Ya Kak Kendra sendiri berkata kalau ilustrasi adalah medium untuk
bersuara, kalau kata aku berdemo tanpa
suara tapi tepat sasaran. Karya Kak Kendra ini menjuntai seperti baliho sampai
ke lantai lalu diberi garis pertanda batas pengunjung berdiri. Menurut aku
mungkin bisa ditambah berbagai ornamen ala-ala demokrasi biar terkesan sangar.
Ketiga, karya mini nan rumit ada
pada papercraftnya Sandy Lee (@ashionglee) dan Koichiro Kashima
(@koichirokashima). Rumitnya papercraft Kak Sandy Lee terletak pada detail anatomi flora dan fauna.
Kali ini yang ditampilkan adalah jenis hiu, paus, lumba-lumba sepertinya karna
sangat banyak jadi aku kurang hafal. Jadi kata Kak Sandy, waktu setengah
pewarnaan, saat kertas masih basah sudah dibentuk sesuai hewa yang dibuat agar
lebih real, dan di-cuttingi bagian
tertentu sesuai anatomi hewan tersebut. Betapa rumitnya. Sedangkan karya
Koichiro Kashima, Wonderland banget
asli! Untuk melihat karyanya kamu butuh kaca pembesar. Bayangkan betapa mininya
ilustrasi Kak Koichiro dan sangat detail. Konsep yang ditampilkan juga bagus
karena ada animasi dan musiknya. Well,
jelas kedua karya mereka membutuhkan ketelatenan sedikit lebih tinggi.
Keempat, karya paling inovatif
karena berkaitan dengan pengembangan medianya yaitu karya Debbie Tea
(@pantainanas), satu style berbagai
produk. Jadi ingin dibeli semua hahaha.
Kelima, karya paling menenangkan berasal
dari The Words Visualizer, Lala Bohang. Konsepnya seperti di rumah, ada gorden.
Kenapa menenangkan? Karna serba putih.
Keenam, karya dengan konsep
paling unik yang pernah aku lihat dari @percolategalactic. Hahaha parah, kece
banget! Judulnya Terrorvision 3000. Lol, sejenis instalasi bentuknya pondok
kayu bisa dibilang seperti warung, di dalamnya ada televisi yang menampilkan
animasi. Dan didalamnya juga kontras warna lampu yang merah oranye super warm gitu. Berasa seperti bumi dekat
dengan matahari hahahaha. Tulisan paling mencolok, selembaran brosur jasa sedot
WC silahkan hubungi xxx wkwkk. Pokoknya suka banget konsepnya!!!
Pada sebuah dinding ada mural
yang membuat aku harus berdiri lama mengamati dan membaca deskripsi dari
karyanya. Mural dari Gema semesta @gemasemesta. Pada secarik kertas tertulis “Dalam Reka Rupa Rasa, para illustrator
dirayakan prosesnya sampai menemukan bentuk representasi visual yang beragam,
ide yang terus-menerus diasah, garis
yang tak melulu lurus dan proporsional warna yang belum hadir secara nyata.” Menurut
Gema Semesta, hal ini memberikan kenikmatan ketika illustrator berhasil
mencapai akhir dari prosesnya. Oke dari situ aku sadar, selama ini berkarya
berdasarkan apa yang diinginkan orang saja belum sepenuhnya berdasarkan idealis
sendiri, karena aku masih belum percaya diri dengan genre surealismeku.
Sepulang dari acara Reka Rupa Rasa, aku menggambar yang pure dari olah cipta, rasa, dan karsa di pikiran aku sendiri. Bisa
dibilang ini hikmah dari sepulang dari acara hahahaha.
Sebenarnya masih banyak lagi para
illustrator yang menampilkan karyanya terutama pada wall of illustration, tapi tidak semua terfoto karena handphone aku sudah lowbat waktu itu. Mulai dari ilustrasi bertema wayang hingga
karya-karya yang pop art gitu. Dan di taman belakang Dialogue ada pasar seni.
Akhirnya, berbagai ilustrator yang biasa aku lihat dari instagram bisa aku
lihat karyanya secara langsung.
Dan inilah hasil dari kunjungan
acara Reka Rupa Rasa, koleksi yang akan masuk ke “kotak harta karun” aku hihi. Artprint
dari muse du WW (@museeduww) dan cd album Self Portrait-nya Kevin Nikolas.
*Note rahasia : Setelah postingan ini aku
bakal upload acara book clinic di Festival Reka Rupa Rasa juga hihi!
Comments
Post a Comment